Home / Goresan Pagi / Goresan pagi : Ketenangan Beribadah Berpangkal Pada Kalbu yang Tenang

Goresan pagi : Ketenangan Beribadah Berpangkal Pada Kalbu yang Tenang

muslim-man-praying-mosque-sunset-spiritual-connection-with-god-religion-concept_590464-227718

Oleh:

Dr KH Syamsul Bahri Abd Hamid Lc MA (Sekertaris Komisi Fatwa MUI Sulsel)

 

Makassar, islamkontemporer.id – Di tubuh manusia terdapat sebongkah daging, jika itu baik maka baiklah seluruh jiwa raganya sebaliknya juga begitu, itulah kalbu yang menjadi pusat kendali manusia termasuk akal manusia juga tunduk pada kalbunya.

Kalbu ini berupa sesuatu yang unik pada manusia dan jin, itu tidak dimiliki oleh makhluk manapun termasuk malaikat, di dalamnya dititip taklif atau beban perintah dan larangan oleh Allah swt, bila seseorang itu taat maka kalbunya penuh iman dan taqwa, sebaliknya bila seseorang lalai kalbunya maka ia cenderung ingkar dari perintah Allah dan tidak mengagungkan syiar- syiar Allah Swt ;

ذَٰلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ

Demikianlah (perintah Allah). Dan barang siapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.

Ketakwaan hati di sini bermakna takwa kalbu, kalbu didiami rasa tenang dan sakinah.Agar selalu mendapatkan sakinah maka perlu pembiasaan ditekuni wujudnya setiap hari.Islam mengajarkan umat senantiasa bersikap tenang bila mereka menjalani kehidupan keseharian, hal yang pertama dikerjakan seorang muslim ialah tenang dan terukur di saat ibadah kepada Allah Swt.

Nabi Muhammad Saw mengajarkan hal penting dalam ibadah utama seperti shalat lima waktu, dilakukan setenang mungkin

إِذَا أُقِيمَتِ الصَّلاَةُ، فَلاَ تَأتُوهَا وَأنْتُمْ تَسْعَونَ، وَأتُوهَا وَأنْتُمْ تَمْشُونَ، وَعَلَيْكُمُ السَّكِينَةُ، فَمَا أدْرَكْتُم فَصَلُّوا وَمَا فَاتكُمْ فَأَتِمُّوا)). متفقٌ عَلَيْهِ.
زاد مسلِمٌ في روايةٍ لَهُ: ((فَإنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا كَانَ يَعْمِدُ إِلَى الصَّلاَةِ فَهُوَ في صَلاَةٍ)).

Rasul Saw., bersabda; Jika shalat diiqamat jangan datangi jamaah dengan kondisi tergesa- gesa, datangilah shalat jamaah dengan berjalan baik, lakukanlah sakinah/ ketenangan, rakaat yang kalian dapatkan ikuti, yang terlewatkan/masbuk sempurnakan, imam Muslim menambahkan riwayat; Jika kalian menyengaja shalat jamaah, maka telah digolongkan orang melaksanakan shalat.

Check Also

OIP (2)

Goresan Pagi : Pamitan Pada Orang Terdekat

Makassar, islamkontemporer.id Dikisahkan dalam Al-Qur’an bahwa nabi Ibrahim as dan Ya’qub as ketika berpamitan pada …

Leave a Reply