Makassar, islamkontemporer.id – Siapa sih yang termasuk orang yang mendapatkan keberuntungan nanti di akhirat? pertanyaan ini bisa kita lihat jawabannya di dalam Al-Qur’an
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ارْكَعُوْا وَاسْجُدُوْا وَاعْبُدُوْا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَۚ
“Wahai orang-orang yang beriman, rukuklah, sujudlah, sembahlah Tuhanmu, dan lakukanlah kebaikan agar kamu beruntung”.
Berbicara tentang orang-orang yang beruntung maka paling tidak ada tiga macam kelompok di dalamnya.Yang pertama Al-Qur’an memberikan gambaran orang yang keberuntungannya masih fifty-fifty. Apakah dia beruntung atau tidak itu belum jelas.
Yang kedua Allah memberikan gambaran tentang mereka yang pasti beruntung tidak diragukan.Dan yang ketiga Allah juga memberikan gambaran tentang mereka yang sekali tidak akan mungkin bisa beruntung.
Yang pertama ayat yang saya sebutkan tadi pada akhir surat Al-Hajj ayat 77 Allah menyebutkan wahai orang-orang yang beriman rukuk dan sujudlah kalian artinya kita diminta diwajibkan oleh Allah swt untuk melaksanakan salat .Allah hanya menyebutkan memang rukuk dan sujud .Ulama mengatakan kenapa hanya menyebutkan rukuk dan sujud saja karena dua gerakan inilah yang menjadi inti dari pelaksanaan salat itu.
Kita juga diwajibkan untuk senantiasa beribadah kepada Allah dan yang ketiga kita juga diminta untuk banyak melakukan kebaikan tetapi kemudian di ujung ayat ini Allah mengatakan mudah-mudahan kalian beruntung.
Melaksanakan berbagai ibadah yang lain melakukan juga kebaikan tapi itu belum memastikan diri kita menjadi orang yang betul-betul beruntung pertanyaan kedua siapa yang pasti beruntung? itu disebutkan di awal surah al-Mu’minun seperti surah yang saya sebutkan ayat yang saya bacakan tadi betul-betul beruntung sungguh beruntung orang yang beriman.
Maka dalam ayat ini Allah menggunakan dalam istilah bahasa Arab itu betul-betul beruntung.Siapa? Ya mereka yang beriman.Artinya kalau tidak beriman pasti juga tidak beruntung. Tetapi orang yang beriman seperti apa? Allah memberikan memang begitu banyak kriteria.
Hanya satu yang ingin sampaikan pertama adalah mereka yang salatnya sangat baik atau dalam istilah Al-Qur’an menyebutkan orang-orang yang khusyuk di dalam salat .Sekalipun memang ulama hadis ayat Al-Qur’an tidak memberikan penjelasan secara pasti apa yang dimaksud dengan khusyuk tapi kemudian para ulama memberikan begitu banyak cara. Kalau kita akan mendapatkan kekhusyukan paling tidak kita memahami apa yang kita baca dalam shalat.Persoalannya apakah semua orang yang melaksanakan salat bisa memahami apa yang di baca? itu pertanyaan yang belum bisa kita jawab.
Persoalan yang ketiga siapa sih mereka yang tidak pernah beruntung di akhir surah Al-Mu’minun Allah menyebutkan bahwa yang tidak akan mungkin bisa beruntung adalah orang kafir “Sesungguhnya tidak akan pernah beruntung orang-orang kafir”.
Disampaikan oleh : Prof Dr H Kamaluddin Abunawas MA (Ketua Bidang Pendidikan MUI Sulsel)
Irfan Suba Raya