Home / Goresan Pagi / Goresan Pagi : Pamitan Pada Orang Terdekat

Goresan Pagi : Pamitan Pada Orang Terdekat

Makassar, islamkontemporer.id

Oleh :

Oleh :

Dr. KH Syamsul Bahri Abd Hamid Lc MA

OIP (2)

Dikisahkan dalam Al-Qur’an bahwa nabi Ibrahim as dan Ya’qub as ketika berpamitan pada keluarga besar mereka. Di akhir haya nabi Ibrahim as dan Ya’qub as telah memastikan keluarganya dalam kondisi yang baik-baik saja bahkan nabi Ibrahim as berpesan:

وَوَصَّى بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Artinya : Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam”.

Nabi Ya’qub as berkata :

اِذۡ قَالَ لِبَنِيۡهِ مَا تَعۡبُدُوۡنَ مِنۡۢ بَعۡدِىۡؕ قَالُوۡا نَعۡبُدُ اِلٰهَكَ وَاِلٰهَ اٰبَآٮِٕكَ اِبۡرٰهٖمَ وَاِسۡمٰعِيۡلَ وَاِسۡحٰقَ اِلٰهًا وَّاحِدًا ۖۚ وَّنَحۡنُ لَهٗ مُسۡلِمُوۡنَ

Artinya : Ketika dia berkata kepada anak-anaknya, “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab, “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu yaitu Ibrahim, Ismail dan Ishak, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami (hanya) berserah diri kepada-Nya.”
Kedua nabi tersebut ,tidak melepas tanggung jawab terhadap amanah yang pernah dicanangkan kepada generasi penerus, atau kepada orang orang terdekatnya, suatu hal yang dicanangkan baik, akan terus menjadi baik, bila itu dipertahankan adanya dan dirawat kelestariannya.

Berpamitan merupakan etika tingkat tinggi pada orang yang beretika dalam tingkah laku dan perbuatan, banyak nilai dan kemuliaan diperoleh seseorang di saat ia berpamitan pada orang-orang yang dicintainya dan dimuliakannya.

Diantara nilai-nilai itu adalah seseorang berpamitan maka ia didoakan keselamatan dan perlindungan, dalam kepergian dan perjalanan yang dimaksudkan oleh orang berpamit itu. Atau sebaliknya yang berpamitan mendoakan yang ditinggalnya dengan tulus agar senantiasa terlindungi dan tetap sejahtera di masa-masa ditinggalkan oleh yang berpamitan ini dari sisi doa.

Di sisi lain manfaat yang besar adalah adanya kesepahaman pengalihan tanggung jawab dari yang berpamit kepada yang di tinggal, atau adanya rasa tolong menolong ditimbulkan di hati yang ditinggal, untuk ikut mengamati, memperhatikan, melindungi dan mengontrol hal- hal berkenaan tugas dan tanggung jawab orang berpamit itu baik secara struktural atau secara kekeluargaan.

Check Also

Puasa-Syawal

Goresan Pagi: Sempurnakan Puasa Syawal Sesuai Kondisi Masing-Masing

Oleh : DR KH Syamsul Bahri Abd Hamid Lc MA (Sekertaris Komisi Fatwa MUI Sulsel) …

Leave a Reply