Home / Islam Terkini / Prof Nadjamuddin Pimpin Doa Pada Acara Peringatan Isra Mi’raj di Masjid Kubah 99

Prof Nadjamuddin Pimpin Doa Pada Acara Peringatan Isra Mi’raj di Masjid Kubah 99

WhatsApp Image 2025-02-03 at 13.55.57_7072a419

 

Makassar, islamkontemporer.id – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel Prof Dr KH Nadjamuddin Abd Safa Lc MA memimpin doa pada Peringatan Isra Mi’raj yang berlangsung di Masjid Kubah 99 Asmaul Husna Makassar ,Jum’at 31 Januari 2025.
Peringatan Isra’ Mi’raj Kolaborasi Keluarga Besar Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Pengurus DKM Masjid Kubah 99 Asmaul Husna berlangsung dihadiri Pj.Gubernur Sulsel, Sekda, Forkopimda, Pj.Ketua TP PKK Pemprov Sulsel, dan sejumlah pimpinan Ormas dan ratusan jamaah. Pembawa Hikmah Isra’ Mi’raj 1446 H Dr.KH.M.Ishaq Samad, MA.

Dalam sambutannya Pj.Gubernur Sulsel Prof.Dr.Ir.Fadjri Jufry, M.Si berharap agar dengan peringatan Isra’ Mi’raj 1446 H ini semua komponen masyarakat Sulsel bahu membahu untuk menjaga keamanan, kedamaian dan ketertiban di Sulsel. Pesta demokrasi telah berlalu dan insyaa Allah dalam waktu dekat akan dilantik Pemerintah Daerah yang ditetapkan oleh Mahkamah Konstitusi. Siapapun yang dilantik, kita semua sami’na waatha’na, harapnya.

Dalam ceramahnya Ketua Infokom MUI Sulsel Dr KH M Ishaq Samad menyampaikan bahwa pada siang yang penuh berkah ini mari merenungkan peristiwa besar yang menjadi tonggak penting dalam perjalanan sejarah Islam, yaitu peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Besar Muhammad Saw. Peristiwa Isra’ Mi’raj merupakan mukjizat luar biasa yang Allah berikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, sebutnya.
Seperti diketahui bahwa Isra’ Mi’raj merupakan peristiwa yang sarat dengan banyak hikmah dan pelajaran spiritual, khususnya bagi kita umat Islam. Tema peringatan Isra Mikraj 1446 H kali ini “Meneguhkan Keimanan, Memperkuat Ukhuwah Kebangsaan”, Ada beberapa poin penting yang dapat digali:
1. Meneguhkan Keimanan
Isra’ Mi’raj adalah ujian keimanan bagi umat Islam. Peristiwa luar biasa ini menjadi pengingat untuk senantiasa percaya kepada kekuasaan Allah meski sulit dijangkau akal manusia. Dalam konteks ini, keimanan menjadi pondasi utama yang kokoh menghadapi berbagai tantangan, baik secara individu maupun sebagai bagian dari masyarakat.

Iman keluar masuk, kadang sinyalnya kuat, kadang lemah, bahkan hilang. Jika kita lagi ibadah di Masjid, signalnya sangat kuat, apalagi kalau sujud dengan khusuk, terasa dekat sekali Allah, seluruh masalah di pundak tumpah, sehingga terasa ringan, dan rasanya sdh tdk peduli lagi dengan hirup pikuk dunia. Sebaliknya jika dipengaruhi Syetan, hilang iman.
Allah berfirman “Allaziy Yuwaswishu fiy shuduurin naas”(Setan membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia).Makanya biasa diajarkan ke Mahasiswi di kampus, kalau ada Cintamu yang selalu minta macam2 setiap bertemu, itu berarti dia sudah kesetanan, maka usir cepat setannya. Bagaiman cara mengusirnya? Ucapkan Taawuzh, Auzhu billaahi minassayaithaanirrajiim. Apa artinya? Aku berlindung kepada Allah, dari godaan syetan yang terkutuk. Tapi ada mahasiswi angkat tangan dan berkata, “Ustazh, saya sudah pernah dengar itu, dan praktekkan, tapi tidak mempan, Kenapa?. Saya jawab berarti itu Jendralnya Syetan, bukan lagi dalam hati, tapi bersuara keras, disertai tawa gelak hadirin/hadirat.

Check Also

WhatsApp Image 2025-02-26 at 21.52.41_f8af0506

Dihadiri Menteri Agama,Silaturahmi Dai dan Imam di Sulsel Hadirkan Ratusan Peserta

    Makassar, islamkontemporer.id – Mentri Agama RI Prof Dr H Nasaruddin Umar ikut menghadiri …

Leave a Reply