Home / Fiqih & Ushul Fiqih / Penentuan Awal Ramadhan,Begini Pendapat Empat Imam Mazhab

Penentuan Awal Ramadhan,Begini Pendapat Empat Imam Mazhab

Dr KH Syamsul Bahri Abd Hamid Lc MA saat memberi kajian di Masjid Cheng Ho Kabupaten Gowa (Foto : Irfan)
Dr KH Syamsul Bahri Abd Hamid Lc MA saat memberi kajian di Masjid Cheng Ho Kabupaten Gowa (Foto : Irfan)

Makassar islamkontemporer.id – Setiap tahun di seluruh bagian bumi yang didiami umat Islam, masyarakat muslim mengamati dan menunggu terbitnya Bulan Ramadhan, hal ini mendatangkan tanda tanya dikalangan orang orang yang kurang faham tentang sebab musabab diwajibkannya puasa Ramadhan pada umat Islam, mereka selalu berpendapat kenapa tidak dipatok saja tanggalnya setiap tahun dan tidak usah diintip atau diteropong.

Menjawab hal ini, para ulama mendalihkan bahwa wajibnya puasa Ramadhan karena seseorang harus ada yang melihat masuknya Bulan Ramadhan atau mendapatkan malam atau siang di Bulan Ramadhan maka wajib untuknya puasa (lihat Fiqhi Islami waadillatihi).

Mengintip datangnya Bulan Ramadhan adalah perbuatan ibadah bernuansa sosial sering juga disebut amalan taabbudi karena hal itu harus dilakukan bukan sekedar etika yang ramai-ramai dan atau bahkan tahunan belaka. Dasar taabbudi ini adalah perbuatan Nabi Muhammad saw dan para shahabat serta tabiin dan tabi tabiin hingga kini.

كان النبي صلّى الله عليه وسلم يتحفظ في شعبان ما لا يتحفظ في غيره،ثم يصوم لرؤية رمضان» (2 )
وروى أبو هريرة مرفوعاً: «أحصوا هلال شعبان لرمضان» (3).

Hadis Aisyah ra; Rasululullah jaga jaga diakhir Sya’ban berbeda dengan kebiasaan jaganya di bulan lain, lalu Rasulullah saw berpuasa karena melihat bulan, riwayat lain Abu Hurairah berkata : “Hitunglah Bulan Sya’ban untuk mendapatkan Ramadhan”.

Check Also

https://www.google.com/search?q=berserikat+dan+berkumpul&safe=strict&sxsrf=ALeKk02u4wGgUSudEbLmkx-uhs2_ZbFOLw:1595644998554&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwjw6s3qsOfqAhUBWX0KHbaAC1gQ_AUoAnoECAwQBA&biw=1366&bih=657

Berkongsi atau Berserikat Dalam Fiqhi Islam

Berkongsi atau Berserikat Dalam Fiqhi Islam Dr. H. Syamsul Bahri Abd. Hamid, Lc., M.A Al-Musyarakah …

Leave a Reply