Makassar, islamkontemporer.id – Pejabat Utama Badan (PJU) Badan Intelejen dan Keamanan (BIK) Mabes Polri berkunjung ke kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel pada Jumat 21 Juni 2024.
Dalam pertemuan ini sebanyak 5 BIK PJU yang hadir diantaranya : Kombespol Tanti Septiyani,Kombespol Mochamad Akbar, SIKMH,Kombespol Ridho Hartawan,SIK, ,Kombespol Moh Ridwan, SH, SIK dan Kombespol Sigit Dedi Purwadi, SIK, MH
Ketua Umum MUI Sulsel Prof Dr KH Nadjamuddin Lc MA dalam Berbagai ucapan terima kasih dengan kedatangan tamu yang menurutnya sangat baik untuk membangun sinergitas antara ulama dan polri.
Ia juga mengatakan selama ini MUI terus membangun komunikasi dan sinergitas dengan pemerintah untuk melayani umat.
Terkait dengan tugas MUI Prof Nadjamuddin mengatakan tugas MUI hanyalah memberikan fatwa dan maklumat selebihnya diserahkan kepada pemerintah yang berwenang.
Ketua TIM BIK Mabes Polri Kombespol Sigit Dedi Purwadi, SIK, MH dalam Segalanya juga mengatakan penghargaannya karena diterima secara resmi di kantor MUI Sulsel.
“Jadi kedatangan kami ingin bersilaturahmi dan membangun sinergitas dengan ulama karena kami tidak bisa bekerja sendiri tampa bantuan dari ulama,” katanya
Sigit juga menilai ketokohan ulama lebih dikuti dan dipercaya di masyarakat sehingga ini bisa dimaksimalkan untuk menyampaikan program keamanan dan pengamanan di masyarakat.
“Contoh kasus ketika di Rempang kami mendekati tokoh masyarakat dan ulama untuk bersinergi dan Alhamdulillah semua terselesaikan dengan damai, ini membuktikan bahwa peran ulama sangat penting ditengah masyarakat,” ungkap Sigit.
Terkait Pilkada yang berlangsung September 2024 Sigit berharap Sulsel terus menjaga persatuan dan perdamaian .Ia juga berharap peran ulama untuk mensukseskan pemilu yang aman dan damai.
Terkait dengan calon pemimpin Prof Muammar Bakry juga mengingatkan untuk menjadi pengayom, seorang pemimpin atau dalam hal ini kepala daerah harus memiliki jiwa nasionalisme.
Nasionalisme adalah suatu ideologi atau gerakan yang menekankan pentingnya solidaritas, kesatuan, dan identitas nasional dalam suatu negara atau kelompok masyarakat.
Memiliki rasa bangga terhadap sejarah, budaya, dan nilai-nilai bersama suatu bangsa, serta memiliki cita-cita untuk memajukan bangsa yang lebih baik.
Turut hadir ,Ir H Andi Taswin Abdullah, Prof Dr KH Ruslan Wahab, Prof Dr KH Rusdi Khalid ,Prof Dr KH Mustari Bosra dan Dr KH Syamsul Bahri Abd Hamid.
*Irfan Suba Raya*