Home / Goresan Pagi / Goresan Pagi : Bias Iman dan Harapan 2024

Goresan Pagi : Bias Iman dan Harapan 2024

0-501r-1572505484606_1300x799

Oleh:

Dr KH Syamsul Bahri Abd Hamid Lc MA

 

Makassar, islamkontemporer.id -Setiap kali waktu Ramadan dan Syawal tiba maka umat Islam khususnya di Indonesia berharap bisa bersatu padu dalam memulai puasa Ramadan dan lebaran di bulan Syawal. Kenyataannya kadang waktu Ramadan dan lebaran Syawal itu berbeda cara mereka memulainya.

Nurani umat ini senantiasa berharap kapan ada kesatuan di kalangan umat terjadi. Bila secara hukum fiqih dicari solusinya, maka hal ini dapat terjadi karena ketetapan tentang kebersamaan ini dapat dilakukan karena bila mazhab jumhur fuqaha yang dipakai yaitu apabila suatu wilayah memiliki pemerintahan yang sah telah resmi melihat bulan, maka wilayah lain di muka bumi di seluruh penjuru negeri negeri Islam atau mayoritas beragama Islam itu dapat berpuasa atau lebaran, jadi dasar hukum Islam ikut dengan wilayah lain ini bisa dilakukan oleh tiap negara.

Bila saja mazhab Syafi’i yang dipakai yang membolehkan setiap wilayah itu yang berjarak sejauh 24 farsakh; sejauh 56 KM, maka tiap wilayah dapat melakukan ru’yah sendiri, namun bisa dipertemukan bila seluruh elemen masyarakat itu sepakat terhadap keputusan pemerintah pusat maka umat dapat bersatu dalam puasa dan lebaran ini disepakati semua Fuqaha.

Tahun 2024 ini lebaran Idul fitri telah bersatu seluruh elemen masyarakat dengan bersatunya Muhammadiyah sebagai ormas besar dan pemerintah sebagai representasi dari seluruh ormas dan masyarakat; yaitu lebaran dilakukan secara bersama sama di hari yang sama.

Fenomena kebersamaan ini adalah hal yang diimpikan oleh nurani umat Islam yaitu kalau bisa bersama-sama kenapa tidak dilakukan, ruang untuk ini bisa dikaji secara fiqih.

Check Also

Puasa-Syawal

Goresan Pagi: Sempurnakan Puasa Syawal Sesuai Kondisi Masing-Masing

Oleh : DR KH Syamsul Bahri Abd Hamid Lc MA (Sekertaris Komisi Fatwa MUI Sulsel) …

Leave a Reply