6
Oleh:
Dr KH Syamsul Bahri Abd Hamid Lc MA (Sekertaris Komisi Fatwa MUI Sulsel)
Makassar, islamkontemporer.id – Sepuluh malam terakhir bulan Ramadan bila dijalani dengan penuh ibadah maka pengalaman spritual setiap individu berbeda, setiap mukmin ada saja merasa telah bertemu Lailatul Qadar dan ada juga merasa puas secara individu dengan qiyamul lailnya masing-masing, ada yang berkata malam kesekian terasa nyaman, ada yang mengatakan saya bermimpi melihat Lailatul Qadar dan ada juga berkata sungguh sekilas mata saya melihat tanda Lailatul Qadar berupa ini dan itu.
Semua fenomena pencarian yang bervariasi dirasakan itu tidak bertentangan dengan fakta perintah nabi untuk menyusuri malam malam Lailatul Qadar.
Fenomena lain yang muncul pada mereka yang mencari Lailatul Qadar dengan metode tertentu, ada yang hampir memastikan malam kesekian itulah Lailatul Qadar dengan keyakinan yang meyakinkan pihak lain yang diajak berkomunikasi pasca penemuan yang terklaim itu.